Popular Post

Archive for Mei 2015

Menghapus Windows dari Dual Boot Linux

By : Unknown

  1. Masukkan live CD atau USB untuk distribusi Linux Anda dan memulai partisi manajer nya (seperti Gparted ). Cari partisi Windows Anda di Gparted ini menu yang terdaftar sebagai drive NTFS
  2. Klik kanan pada partisi Windows dan pilih "Delete" dari menu. Anda mungkin memiliki partisi Windows lainnya yang berhubungan juga, seperti "Sistem Reserved" dan partisi pemulihan. Jika Anda ingin, Anda dapat menghapus ini juga (tapi pastikan Anda memiliki disk pemulihan yang berguna jika Anda akan menghapus partisi pemulihan).
  3. Klik kanan pada partisi Linux Anda dan pilih "Resize / Move." Mengubah ukurannya sehingga tidak memakan sisa ruang sekarang bebas pada drive Anda.
  4. Klik tombol "Apply All Operasi" tombol pada toolbar untuk melakukan tugas-tugas yang dipilih.
  5. Proses ini mungkin memakan waktu lama, tunggu hingga proses selesai
  6. Ketika selesai, Anda harus memiliki hard drive dengan apa-apa tapi Linux di atasnya. Menu boot Anda masih akan memiliki beberapa entri Windows, dan itu akan bekerja dengan baik jika Anda meninggalkan mereka di sana, tetapi jika Anda ingin membersihkan segalanya, hanya membuka Terminal di Linux dan jalankan:   sudo update-grub 
http://mickeyzzz.blogspot.com/2014/08/cara-hapus-os-dual-boot-linux-dengan.html 

Cara Hapus OS Dual Boot Linux dengan Windows

By : Unknown
Cara menghapus os dualboot linux dengan windows- Linux adalah platfrom System Operasi yang sangat handal mulai dari berbasis GUI hingga text, dengan beberapa keunggulan dari Linux. Jika agan/sista menginstal komputer atau laptop anda dual boot entah itu dualboot windows dengan windows ataupun linux dengan windows.

Kali ini ane akan membahas tentang cara menghapus OS dual boot Linux dengan Windows, Hal ini sangatlah berbeda dengan cara menghapus OS dual boot windows dengan windows. Untuk agan/sista yang sedang bingung bagaimana cara untuk menghapus OS dualboot Linux dengan Windows maka agan/sista bisa simak tutorial ane di bawah ini :

Menghapus Linux Dari Dual Boot Windows

  1. Untuk menghapus OS dual boot Linux dengan Windows maka dibutuhkan sekali software EasyBCD  untuk menghapus boot loader dari linux. Anda bisa mendownloadnya disini
  2. Setelah mendownload software EasyBCD, instal software tersebut seperti menginstal software pada umumnya.
  3. Jika Software tersebut sudah terinstal dalam PC atau Laptop DualBoot anda, maka selanjutnya yaitu menghapus partisi linux 
  4. Caranya yaitu masuk ke menu Explorer dengan menekan tombol Start+E atau Start klik kanan Explorer
  5. Kemudian pada my computer klik kanan pilih manage, Disk Management  Lalu pilih Partisi Linux dan pada partisi Linux klik kanan pilih Delete Volume
  6. Selanjutnya yaitu menghapus boot loader dari Linux dengan software EasyBCD
  7. Buka Software EasyBCD
  8. Lalu pilih tab BCD Deployment seperti pada gambar
  9. Lalu Pilih Write MBR
  10. Restart Komputer anda, Lalu perhatikan boot loader Linux terhapus, jika langsung masuk ke menu booting windows maka Cara menghapus DualBoot Linux dengan Windows pun berhasil
NB :Untuk partisi pada linux, anda harus benar benar berhati hati dalam memillih partisi tersebut. Karena jika salah dalam menghapusnya sangat berpengaruh sekali. Untuk itu harus di cek terlebih dahulu

Dual Boot Windows 8.1 dengan Linux Ubuntu 14.04

By : Unknown
Di samping Windows sangat populer karena bersedia dibajak (menurut ane), sebab kalau tidak bersedia perusahan software sebesar Microsoft pasti bisa membuat agar software tidak bisa dibajak. Microsoft tampaknya membiarkan pembajakan karena memang merupakan iklan tersendiri  mana mungkin Windows bisa populer jika tidak bisa dibajak, tidak akan banyak orang yang mampu beli Windows yang harganya lebih mahal dari MacOS. Harga Windows Rp 700.000 s.d Rp 1.000.000 sedangkan MacOS Rp 400.000 tapi MacOS yang mahal komputer Apple-nya. Nah sekarang ada OS lain yaitu LINUX yang gratis dan juga sama mudahnya dengan Windows. Mengapa tidak mencoba dual boot dengan Linux? Ada beberapa keuntungan dual boot Windows dan Linux loh, bagi anda pengguna Windows berikut keuntungannya :
  1. Agan/sista bisa belajar Linux, ini merupakan tambahan ilmu
  2. Jika Windows anda rusak masih ada Linux bisa kita gunakan misalkan menyelamatkan data.
  3. Windows kalau sudah terkena virus bisanya susah untuk menghilangkan, misalkan kita instal antivirus baru virus sudah tahu, sehingga virus bersembunyi dan berpindah lagi pada file yang sudah di scan akhirnya berkembang lagi solusinya harus instal ulang. Tapi dengan adanya Linux kita bisa scan Windows dari Linux habis tuh virus, karena virus windows tidak berjalan di Linux, dengan syarat Windowsnya belum dirusak virus dan antivirus di Linux harus terupdate.
Dalam dual boot Windows dan Linux, ketika menggunakan Linux menyimpan data nya jangan di partisi linux nanti tidak terbaca oleh Windows karena Windows tidak mau bersahabat dengan Linux.

Ada beberapa metode dalam menginstall dual boot Windows dan Ubuntu, bahkan Ubuntu sendiri sudah menyediakan opsi dual boot di media instalasinya. Tetapi ane lebih suka menginstall keduanya secara terpisah dan tak berhubungan. Artinya, boot manager Ubuntu kita pisahkan dari boot manager Windows. Tujuannya adalah ketika kita melakukan install ulang Windows, maka boot manager Ubuntu tidak ikut hilang tereplace dengan boot manager Windows yang baru.
Dengan memisahkan keduanya, kita tidak perlu khawatir ada masalah di Ubuntu jika Windowsnya bermasalah, dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu kita memerlukan tambahan minimal 3 partisi baru untuk melakukan dual-boot ini.
  • Partisi Boot: Kita tidak meletakkan GRUB di MBR bersamaan dengan Windows boot manager. Oleh karena itu di partisi inilah kita akan meletakkan GRUB.
  • Partisi Root: Di partisi inilah Ubuntu akan terinstall.
  • partisi Swap: Partisi ini dibutuhkan untuk swap file dan akan digunakan jika Ubuntu membutuhkan tambahan memory (Swap File ini semacam Page File jika di Windows).
  • Partisi Home: Partisi ini bersifat opsional, kamu bisa menambahkannya atau menjadikannya satu dengan Root. Home adalah lokasi tempat file kamu tersimpan (music, pictures, documents, dsb).
Jika sudah paham, maka kamu tinggal memasukkan media instalasi Ubuntu 14.04 dan boot dari media tersebut.
Saat pertama kali booting, kamu akan disuguhi dengan opsi Try Ubuntu dan Install Ubuntu. Jika kamu belum menyiapkan beberapa partisi diatas, maka kamu bisa memilih Try Ubuntu dan menjalankan Gparted didalamnya.
Setelah Gparted terbuka, silahkan buat partisi yang diperlukan. Kecuali partisi Swap, partisi lainnya harus kamu buat dengan file system ext4.
Partisi Boot: Partisi ini sebenarnya 500mb saja sudah cukup, tetapi WinPoin menggunakan 2GB space untuk memberikan ruang yang cukup jika ada update GRUB kedepannya.

Partisi Swap: WinPoin menggunakan 4096 MB (4GB) space sebagai ruang bagi swap file (virtual memory) Ubuntu.


Partisi Root: Besar partisi ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan, hanya saja pastikan besar partisi tidak kurang dari 10GB. WinPoin menggunakan 70GB space untuk menginstall Ubuntu.


Partisi Home: Besar partisi ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. WinPoin tidak menggunakan partisi Home karena file dokumen WinPoin jadikan satu di partisi Root.

Jika partisi sudah dibuat, maka selanjutnya klik saja Install Ubuntu 14.04 LTS yang ada di dekstop.


Pada bagian Installation type, pilih saja Something Else untuk memilih partisi yang sudah kita buat tadi.


Di masing-masing partisi yang sudah kita buat, pilih Change.


Setelah itu mount point partisi boot ke /boot dan centang format the partition.


Untuk partisi Swap pilih Use as Swap area


Dan untuk partisi Root silahkan di mount point ke /


Ubah Device for boot loader installation ke partisi boot, dalam contoh WinPoin ini partisi boot adalah /dev/sda5.


Setelah itu klik Install Now.


Lakukan proses instalasi seperti biasa dan restart jika proses instalasi sudah selesai.




Setelah restart, kamu masih belum bisa masuk ke Ubuntu 14.04 karena belum ada opsi boot loader Ubuntu di MBR. Oleh karena itu langsung saja masuk ke Windows 8.1 Update terlebih dahulu, lalu download dan install EasyBCD (gunakan versi gratisnya).
Setelah itu buka EasyBCD dan buat entry baru untuk menambahkan opsi Ubuntu 14.04 LTS. Caranya klik saja Add New Entry -> Linux/BSD -> Pilih GRUB (Legacy) di bagian Type -> Isikan Ubuntu 14.04 di bagian Name -> dan pada bagian drive, pilih partisi Boot tempat boot loader Ubuntu telah terinstall. Jika sudah, klik Add Entry.

Di menu view settings, pastikan hasilnya seperti ini


Dan di menu Advanced Settings, pastikan hasilnya seperti ini


Setelah itu restart PC, dan kamu akan disuguhi opsi booting ke Windows 8.1 atau Ubuntu 14.04 seperti ini


Pilih Ubuntu 14.04 untuk masuk ke Ubuntu. Dan inilah hasilnya.



Semoga tutorial ini bermanfaat buat agan/sista semua... :)








Dual Boot vs Virtualisasi

By : Unknown
Bagi agan/sista yang hendak menggunakan lebih dari satu sistem operasi (OS) pada satu komputer, biasanya dihadapkan pada dua pilihan, yaitu dengan cara dual-booting maupun dengan virtualisasi. Bagi yang belum tahu, dual-booting adalah teknik menginstal dua atau lebih OS pada satu komputer, di mana masing-masing OS terinstal dan berjalan secara mandiri, dan Anda hanya dapat menggunakan salah satu OS saja pada satu waktu. Anda harus memilih akan menggunakan OS yang mana pada saat menghidupkan komputer.
Virtualisasi adalah menginstal dan menjalankan suatu OS di atas OS lain sebagai host, yaitu dengan menggunakan program berjenis mesin virtual (virtual machine). Contoh program aplikasi mesin virtual yang gratis adalah VirtualBox. Jadi dengan mesin virtual ini Anda dapat menjalankan suatu OS, katakanlah Linux pada OS lain, misalnya Windows. Dengan virtualisasi ini, maka Anda seolah-olah mempunyai sebuah komputer lain di dalam komputer Anda, dan Anda dapat menjalankan beberapa OS sekaligus dalam satu waktu.

Masing-masing cara di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini akan coba ane paparkan beberapa di antaranya.
Dual-booting
Kelebihan
  • Secara umum lebih cepat, karena masing-masing OS berjalan secara mandiri.
  • Sumberdaya hardware pada komputer dapat dimanfaatkan dengan sepenuhnya oleh sang OS.
  • Kedua OS dapat bertukar data dengan mudah, asalkan saling mendukung format sistem file pada harddisk.
  • Ideal untuk penggunaan sehari-hari, yang membutuhkan performa penuh komputer.
Kekurangan
  • Hanya dapat menjalankan salah satu OS saja pada satu waktu.
  • Perlu me-restart komputer jika ingin berpindah dari satu OS ke OS yang lain.
  • Prosedur instalasi dan konfigurasi untuk dual-booting cukup rumit dan beresiko tinggi (kehilangan data), terutama pada saat partisi harddisk.
Virtualisasi
Kelebihan
  • Dapat menjalankan beberapa OS sekaligus dalam satu waktu (asal spesifikasi komputer mencukupi).
  • Hanya perlu menjalankan program untuk menjalankan atau mengakhiri suatu OS, tidak perlu me-restart komputer.
  • Kerusakan pada OS yang divirtualisasikan tidak akan berpengaruh apapun pada OS yang menjadi host (yang menjalankannya).
  • Prosedur instalasi OS menjadi mudah, tanpa harus bingung dengan hal-hal teknis seperti partisi harddisk.
  • Ideal untuk sekedar mengetes suatu OS, atau sekedar menjalankan suatu program yang tidak dapat berjalan pada OS host (misalnya hendak menjalankan Microsoft Office atau CorelDRAW pada Linux).
Kekurangan
  • Secara umum lebih lambat, karena harus berbagi sumberdaya prosesor dan memori dengan OS host.
  • Tidak dapat menggunakan secara penuh hardware pada komputer, karena hardware yang digunakan oleh sang OS virtual pun sifatnya juga virtual (tidak memakai hardware komputer yang sesungguhnya).
  • Sharing file antara host dengan OS yang divirtualisasikan tidak dapat dilakukan secara langsung, perlu beberapa konfigurasi.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan cara dual-booting dan virtualisasi. Jadi, sesuaikan dengan kebutuhan agan/sista, apakah agan hendak menggunakan cara dual-boot atau virtualisasi. Jika ingin penggunaan penuh, gunakan dual-booting. Namun jika hanya digunakan sekali-kali atau hanya mengetes, lebih baik gunakan virtualisasi, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Cara membuat Bootable USB - Linux Ubuntu Desktop 12.10

By : Unknown
Media untuk instalasi sistem operasi yang umum dikenal oleh masyarakat umum adalah menggunakan CD/DVD. Pernahkah agan/sista dengar instalasi OS menggunakan Flashdisk.
Ya..namanya bootable USB, pada kesempatan ini ane akan share mengenai cara pembuatan bootable USB.
Aplikasi pihak ketiga yang ane gunakan adalah POWER ISO versi 5.8 (32 bit). Lalu OS yang akan ane coba adalah Linux Ubuntu Desktop versi 12.10.

Langsung saja, pertama siapkan bahan-bahan berikut ini (mau masak ya gan :v)

  1. Flashdisk minimal 4 GB
  2. File ISO Operating System (Linux Ubuntu 12.10)
  3. Software aplikasi Power ISO
Berikut langkah-langkahnya :
  1. Buka aplikasi Power ISO. Masuk sebagai administrator (Caranya klik kanan Power ISO, pilih run as administrator)
  2. Klik Tools dan pilih Create Bootable USB Drive
  3. Pada Source Image File (Cari file ISO Operating System yang agan/sista inginkan, disini ane menggunakan Linux Ubuntu 12.10)
  4. Lalu pada Destination USB Drive, pilih Flashdisk yang akan agan/sista jadikan bootable USB
  5. Klik Start. Tunggu hingga proses instalasi selesai.


Terakhir, USB yang sudah diisi file OS siap digunakan



- Copyright © Fajar Setiawan - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Fajar Setiawan -